Pahami Dahulu Bahasa Pemrograman C++

Cara Mempelajari Bahasa Pemrograman C++

PENDAHULUAN

1. Kuesioner profil risiko investasi BCA
2. Kuesioner profil risiko Investasi Mandiri
3. Kuesioner profil risiko Investasi Mandiri (versi 2)
4. Kuesioner profil risiko investasi dari East Spring

3 KATEGORI PROFIL RISIKO INVESTASI DAN REKOMENDASI PRODUK INVESTASI

SEDIKIT CATATAN TENTANG EMAS DAN PROPERTI

ASPEK YANG PERLU DIPERHATIKAN TERKAIT DENGAN PROFIL RISIKO INVESTASI

1. Tujuan investasi. Profil risiko yang konservatif biasanya memiliki tujuan yang lebih bersifat perlindungan atas nilai atas modal dan mungkin sedikit tambahan penghasilan secara berkala, dengan tingkat risiko yang minimum. Sedangkan profil risiko yang agresif biasanya menyasar pertumbuhan dari modal dan kekayaan yang sudah diinvestasikan, serta tidak berkeberatan dengan resiko Kehilangan modal baik sebagian maupun seluruhnya
2. Jangka waktu investasi. Profil risiko konservatif biasanya memiliki jangka waktu investasi yang lebih rendah sekitar 1 hingga 3 tahun. Sedangkan profil risiko yang agresif biasanya memiliki jangka waktu investasi yang lebih lama yakni 5 tahun atau lebih
3. Alokasi total aset likuid untuk investasi. Semakin tinggi dan semakin lama total aset yang akan diinvest maka biasanya profil akan lebih cenderung ke agresif. Sebagai contoh jika kita hanya mengalokasikan kurang dari 25% dan dalam jangka waktu hanya 2 tahun kemungkinan kita akan lebih bersifat konservatif sedangkan jika kita mengalokasikan lebih dari 50% dalam jangka waktu hingga 5 tahun ke atas mungkin lebih bersifat agresif. Meski demikian hal ini memang sangat tergantung pada kondisi juga, jadi tidak berarti kalau semisal kita hanya mengalokasikan 20% maka itu berarti kita tidak agresif, karena sebenarnya agresif tidaknya itu lebih tergantung pada tingkat toleransi risiko
4. Tingkat ketergantungan terhadap hasil investasi. Semakin kita bergantung pada hasil investasi maka biasanya kita akan semakin enggan untuk mengambil risiko. Jadi kalau semisal kita punya sumber pendapatan lain (misal dari pekerjaan utama atau dari bisnis) dan tidak tergantung pada hasil investasi, biasanya kita akan lebih mungkin untuk mengambil pilihan yang lebih agresif. Di sisi lain bisa juga dikarenakan kita sangat bergantung pada hasilnya, maka kita go big or go home, tapi biasanya ini kasus tertentu sih.
5. Toleransi risiko. Ini tentu saja mengindikasikan tindakan dan perasaan kita saat menghadapi kondisi pasar yang kurang baik (bearish). Profil risiko konservatif biasanya lebih cenderung untuk hold back dan wait and see, atau mungkin malah buru-buru menarik dana. Di sisi lain profil risiko yang agresif akan lebih mungkin untuk menambah dana meskipun ada kemungkinan nilai investasinya justru menurun, krn melihatnya sebagai peluang untuk menambah kemungkinan peningkatan nilai dari investasi. Dari sisi nilai, profil konservatif tentu saja umumnya hanya mau berinvestasi pada produk yang yang punya risiko kerugian minimal, semisal di bawah 10%. Sedangkan profil yang lebih agresif bersedia menerima risiko kerugian yang lebih tinggi, misal di atas 20%, 50% atau bahkan 100%. Tapi biasanya profil risiko agresif sudah tahu kapan harus take profit (TP), kapan harus hold, dan kapan harus cut loss (CL) dengan melihat support dan resistance.
6. Pengetahuan dan pengalaman investasi. Profil konservatif biasanya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih terbatas dibandingkan yang moderat atau yang agresif. Sebaliknya profil yang agresif biasanya memiliki pengetahuan yang lebih beragam atas instrumen investasi maupun risiko-risiko yang relevan

REKOMENDASI PLATFORM

1. Deposito. Semua bank atau app perbankan punya fitur untuk buka deposito
   
2. Obligasi negara (pasar primer atau sekunder). Bisa memilih yang native aplikasi perbankan (primer dan Sekunder) atau yang dari manajer investasi (hanya primer). Contoh dari app perbankan: SBN Mandiri Online (Mandiri), Welma, (BCA) Permata Mobile X. Contoh manajer investasi terpisah: Bareksa, Bibit,
   
3. Emas. Emas sebenarnya bukan termasuk investasi menurut saya tapi beberapa orang menganggapnya demikian. Tentu saja kalau semisal tradisional kamu bisa beli emas Antam atau Pegadaian, tapi kalau semisal emas yang bisa beli lewat digital itu yang menyediakan adalah Pluang, Tokopedia, Bareksa
   
4. Reksadana. Bisa memilih yang native aplikasi perbankan atau yang dari manajer investasi. Contoh dari app perbankan: MOInvest (Mandiri), Welma (BCA), BIONS (BNI). Permata Mobile X. Contoh manajer investasi terpisah: ReksadanaSAM (Samuel), NAVI (Mirae Asset), Moduit, Bareksa, Bibit,Investree, Ajaib, Pluang.
   
5. Saham. Berbeda dengan deposito obligasi dan Reksadana untuk natif aplikasi perbankan biasanya tidak mendukung untuk saham, melainkan harus sekuritas. Jadi silakan cari saja sekuritas dari masing-masing bank, misal BIONS (BNI Sekuritas), MOST (Mandiri Sekuritas), BCAS (BCA), etc. Selain itu ada juga manajer investasi pemain lama dengan platform seperti Spot (Sucorinvest), Neo Hots (Mirae), STAR (Samuel), etc yang lebih baru lagi tentu saja yang digital seperti IPot, Stockbit, Ajaib.
   
6. Saham luar negeri. Untuk ini memang lebih terbatas sejauh ini yang saya tahu bisa adalah Pluang dan GoTrade/GoTrade Indonesia
   
7. Peer to peer lending. Ini investasi yang cukup menjanjikan tapi memang enggak buat semuanya sih karena risiko yang cukup tinggi dan ada pandangan juga bahwa ini sistemnya kayak riba. Contoh nya KoinWorks, LandX, dan Modal Rakyat.
   
8. Crypto. Ini yang belakangan lagi banyak diperbincangkan dan tentu saja risikonya sangat tinggi. Beberapa contoh platform nya adalah Indodax, Pintu, Pluang, Tokocrypto.
   

PENUTUP

Daftar Sabung Ayam Sv388 Live 2023

Tips Menang Taruhan Adu Ayam Online

1. Pilih situs sabung ayam Sv388 online terpercaya. Di situs ini, Anda akan menemukan serangkaian layanan dan fitur yang mengesankan untuk kenyamanan para petaruh. Keamanan ini dapat memudahkan bettors untuk menang di masa depan.
   
2. Jangan lupa untuk menyediakan dana taruhan yang cukup. Biaya bermain tidak harus mahal, selama anda bermain sabung ayam sv388 dengan baik, itu sudah cukup.
   
3. Sesuaikan penggunaan dana sesuai dengan kemampuan Anda sendiri. Jangan terbujuk untuk membuat taruhan besar karena Anda masih pemula.
   
4. Gunakan prediksi sabung ayam Sv388 dari sumber terpercaya agar bisa menentukan pilihan taruhan mana yang menang secara akurat.
   

1. Selalu kategoriin apa yang lu pelajari, apakah ini konsep, teori, atau fenomena? Konsep itu lebih luas dan sifatnya cenderung umum, teori itu cara spesifik untuk menelaah sebuah konsep, fenomena itu lebih ke gambaran praktisnya. Misalnya, konsep tentang learning, teorinya bisa social learning, operational learning, etc, fenomenanya bisa learned agression. Kenapa hal ini penting? Karena kalau lu udah ngerti bedain konsep/teori/fenomena, ketika lu belajar hal baru, lu gak akan ngekeuh pake kacamata yang lu tau doang... which makes learning everything easier.
2. Definisi, aspek, dimensi, faktor yang memengeruhi, dinamika, akibat, lalu apa contohnya. Topik apapun yang lu pelajari, lu harus selalu jawab ke-enam hal ini plus contohnya. Apa definisi dari topiknya, apa aja aspeknya (aspek itu hal-hal yang membangun hal tersebut), apa aja dimensinya (dimensi itu lebih ke betukan kontekstual), si hal ini itu bisa seperti apa dipengaruhi oleh apa, bagaimana dinamikanya sampai bisa jadi seperti apa, kalau udah akhirnya bagaimana dan memengaruhi apa dll. Contoh asal-asalan: sikap (attitude), definisi: sikap merupakan kecenderungan perilaku individu dalam konteks yang spesifik. Aspek atau hal yang membangun sikap itu pikiran, perasaan, dan keinginan melakukan sesuatu. Dimensinya dalam hal ini bisa di konteks sosial, kayak sikap terhadap orang asing, terhadap pasangan etc; bisa dalam konteks perkuliahan, terhadap pelajaran, terhadap belajar sendiri. Sikap ini dipengaruhi oleh apa aja? Oh, dia dipengaruhi oleh social learning, lu punya sikap X karena lu belajar dari siapa, dipengaruhi juga oleh genetik... yadayada. Dinamikanya, kalau sikap itu kecenderungan perilaku, jadi gimana sampai dia jadi perilaku... kalau dia gak jadi perilaku, kenapa? Gimana antara pikiran, perasaan, dan keinginan untuk bertindak saling memengaruhi? Gimana situasi kondisi lingkungan memengaruhi pikiran, perasaan, keinginan perilaku dll dll. Akibatnya kalau punya sikap seperti apa di konteks apa akan bagaimana? Terakhir, yaa contohnya.
3. Biasakan bikin mind-map, gak harus detail, tapi jelas gambaran teori/konsep/topik tersebut cakupannya apa aja.
4. Jangan terlalu warna-warni, fokus pakai dua atau tiga warna aja, terlalu warna-warni itu bikin habis waktu ngewarna malah lupa kontennya. Pilih format yang konsisten. Jaman gue kuliah, gue punya rangkuman makul-makul susah yang bentuknya kayak brosus. Gue selalu pake kertas F4, dilipet 3, tulisannya kecil-kecil dan beneran rangkuman materi yang penting-penting doang.
5. Biasakan bikin catatan yang seperti power-point, kalau ingatan lu kurang oke, ya bikin dua catetan, yang satu yang lengkap dan yang satunya lagi rangkuman point-point doang. Kalau mencatat terlalu banyak, nanti waktu review mau ujian gak akan cukup waktunya. Kalau catetan lu kayak power point, nanti waktu ujian lu baca sekali langsung inget.
6. Kalau lu suka prokrastinasi kayak gue dan mayoritas manusia lainnya, biasakan bikin outline tugas secepat mungkin. Okay, hari ini lu dapet tugas dari makul X untuk bulan depan, yaudah gak usah dikerjain hari/minggu ini gapapa, tapi hari ini kalau bisa lu bikin outline nanti tugasnya mau seperti apa minggu depan. Bikin konsep kayak gini tuh membantu banget karena secara gak sadar, selama seminggu/sebulan ini otak lu gak sadar akan mikir tentang konten tugas tersebut. Lain ceritanya kalo lu gak punya outline, otak lu cuman mikir untuk ngerjain tugas tapi gak jelas apa jadinya malah cemas dikerjar deadline tapi tetep males ngerjain.
7. Cari strategi prioritas dalam ngerjain tugas yang efektif buat lu. Gak semua orang strategi nugasnya sama; kayak ada orang yang doyan makan bagian yang gak enak deluan, ada yang makan yang enak deluan. Disini, lu harus tau, apakah lu tipe yang ngerjain hal cetek dulu atau hal susah dulu. Gue pribadi selalu fokus dengan hal susah dulu, gue outline sedetail mungkin si tugas yang susah... abis itu sambil leha-leha haha hihi gue ngerjain yang gampang dulu, setelahnya baru yang susah tersebut gue kerjain. Kalau ada banyak tugasnya, yaa selang-seling, yang susah di outline, terus ngerjain yang gampang (or yang gak butuh banyak outline), abis itu lanjut ngerjain yang susah itu sampai muak, waktu muak ya kerjain yang gampang lago (tugas lain misalnya) atau malah ngeoutline tugas susah lainnya, dst.
8. Be methodical! Apapun yang lu kerjain, biasakanlah untuk mulai dengan: definisiin dulu masalahnya dengan jelas. Terus pilih metode/teori/apapun yang tepat dengan bandingin sumber daya yang lu punya, cost-benefit, dan seberapa praktikal pilihan ini. Next, lakuin kerjaannya, misal baca meteri, kumpulin data, dll. Setelahnya, sintesis temuan lu. Terakhir, selalu tutup dengan kesimpulan, saran, dan self-evaluation.

1. Bikin target kuliahan dan rencana kelulusan. Lu bisa mulai dengan mau kuliah berapa tahun, pada semester apa udah ngapain (seminar, TA, etc), IPK harus berapa, etc. Caranya? Ya lu mulai dengan cari pedoman kurikulum prodi lu. Dari pedoman kurikulum, lu akan liat mata kuliah apa aja yang sifatnya prasyarat untuk makul berikutnya. Contohnya, untuk skripsi di semester 8, lu harus lulus seminar proposal di smt7, yang cuman bisa lu kontrak kalau lulus seminar metpen di smt6. Si seminar metpen ini cuman bisa dikontrak kalau lu lulus Qualitative RM dan Quantitative RM, QL lu wajib di kontrak di smt4 (tanpa prasyarat) dan QN lu wajib kontrak di smt5 dengan syarat penyusunan alat ukur (smt4). Si PAU ini syaratnya Stat II (smt3), Stat II syaratnya Stat I (smt2). Nah, dari map ini, keliatan kan mata kuliah apa aja yang harus lu prioritasin dan gak boleh ketunda.
2. Biasakan membaca satu jurnal seminggu, kalau bisa lebih ya lebih baik lagi. Kalau bahasa dalam jurnal terlalu sulit, coba baca buku introduction to [topic]. Biasanya buku intro lebih gampang dimengerti. Jangan takut dengan bahasa Inggris, tiap kali lu baca dan ada kata yang lu gak tau artinya, ya dicatet. Pro Tip: catet kata-kata ini di post-it notes, nanti tiap akhir minggu, pindahin semuanya ke excel jadi keliatan apakah ada kata-kata yang ngedobel atau gimana.
3. Jangan pelit info, tapi jangan terlalu baik bagi-bagi info juga. Disini, lu rajin-rajinlah tukeran info sama mahasiswa lain biarpun lu rasa info dari mereka itu sepele dan gak seoke info lu, tapi lu gak akan tau kapan nantinya mereka punya info yang oke.
4. Setiap awal semester, selalu cek jadwal kalender akademik. Jangan jadi orang bego yang kuliahnya oke, tapi kemudian dicutikan ditengah jalan karena lupa bayar uang kuliah dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi lainnya.
5. Jangan kebanyakan protes waktu kerja kelompok dan temen-temen lu gak proaktif atau bahkan malas-malasan. Okay, emang nyebelin sih kalau lu harus ngerjain tugas sekelompok sendirian dan mereka ikutan dapet nilai bagus. Tapi pikirnya begini, lu gak bisa kontrol perilaku dan kepribadian mereka, tapi lu bisa kontrol perilaku lu sendiri. So, jangan buang waktu lu dan energi untuk komplen tentang seberapa gak adilnya mereka. Toh, nilai mereka bagus atau jelek juga gak nguntungin/ngerugiin lu juga. Kalau mereka keterlaluan, ya udah next time jangan kelompokan sama mereka. Jaman gue kuliah dulu, gue pribadi lebih suka ngerjain tugas kelompok sendirian karena kualitasnya terjamin, gapapa kok orang lain namanya gue tulis biarpun mereka gak kerja. Lama-lama gue jadi rajin kelompokan sama kating yang ngulang kelas dan trade-offnya gue jadi dapet banyak info tambahan kayak materi tahun lalu, ujiannya apa aja, dll dll. It's a win-win in the end, belum lagi, lu bakal lebih ngerti tentang materi tersebut sementara temen lu belom tau ngerti apa-apa.
6. Bikin spreadsheet untuk nilai, tugas, deadline, eval dll. Ini cetek sih, tapi sejujurnya salah satu faktor utama dalam kuliahan itu self-regulation dan administrasi.
7. Punya jadwal pribadi yang jelas. Okay, enaknya kuliah itu kelasnya fleksibel, kadang mulai jam 1 siang, kadang mulai jam 7 pagi. Gak enaknya kuliah? Yaa kelasnya fleksibel. Kalau lu gak punya jadwal pribadi, lu bakal kesusahan nanti waktu mulai banyak proyek pribadi seperti TA, internship dll. Saran gue, biasakan untuk bangun setiap pagi jam berapa, gak masalah nanti tidur lagi, yang penting badannya terbiasa bangun jam segitu dulu. Biasakan untuk belajar sehari minimal 30-menit diluar ngerjain tugas dll, belajar apapun gak masalah, yang penting belajar.
8. Jangan terlalu ambisius. Ambition is good to have, but not when it sacrifices everything else.
9. Punya temen belajar. Awal-awal kuliah sih ini agak susah, paling nongkrong bareng doang. Tapi lama-lama keliatan kok siapa yang jago makul apa aja, jadi kedepannya kalian bisa bagi tugas. Misalnya, jaman gue kuliah, gue selalu kebagian untuk ngerjain makul sosial dan metpen, sohib gue untuk IO, yang satu untuk pendidikan, dan yang satu lagi untuk klinis. Kalau ada tugas kelompok sosial, ya gue doang yang ngerjain, mereka read and review doang; begitu juga untuk makul lain, mereka ngerjain gue cuman R&R.
10. Belajar untuk bisa belajar dimana aja, di rumah/kosan, di perpus kampus, di cafe... dll.